Perempuan & Tambang

What should i say?

Dari dulu si aku belum menemukan kata preposisi yang paling pas untuk menjelaskan hubungan antara perempuan dan tambang. Sampai hari ini setiap kali ada yang tanya “kamu kerja dimana?” rasanya masih suka risih mau jawab apa karna biasanya pertanyaan-pertanyaan yang selanjutnya mengikuti  masih selalu berkaitan dengan isu-isu gender. “Wow.. Perempuan kerja di tambang? Ngapain? Gpp itu? Aman?” Seakan-akan super dahsyat bombastis luar biasa sekali kalau ada perempuan yang bekerja di bidang ini.

Hello mas-mas, mbak-mbak, abang-abang, neng-neng semua.. Bersyukur banget kita udah hidup di era millenium dimana kesetaraan gender sangat marak digemakan dimana-mana, termasuk di dunia pertambangan. Setara bukan berarti perempuan jadi sama dengan laki-laki, namun kita semua jadi punya kesempatan yang sama untuk berkarya di segala bidang dengan tidak menghilangkan kodrat masing-masing.

Buat si aku pribadi, dunia pertambangan dimulai dari oleh-oleh kalung batu asal Kalimantan yang dikasih sama tante kesayangan yang sudah bekerja duluan di bidang ini. Fix, cita-cita waktu masih kecil pokoknya nanti mau kerja di tambang supaya bisa beli kalung yang banyak kayak sang tante! Hadeuhh.. sederhananya pemikiran bocah SD. Puji Tuhan setelah lulus SMA, si aku diterima di kampus idaman (pribadi) dan kemudian masuk ke jurusan teknik pertambangan. Ok, debut dimulai, termasuk masa-masa berat dimana rasanya perkuliahan kok nggak persis kayak apa yang si aku pikirin dulu, hehe. Senangnya setelah hampir 5 tahun di kampus, si aku dinyatakan lulus dan diterima di perusahaan tambang yang terletak di Papua serta sangat indah kecantikan alamnya. I blessed and I know it. Enam tahun berlalu dan si aku masih disini. Banyak yang berubah, termasuk pola pikir pribadi. 

Dari sisi jumlah, perempuan disini pastinya udah nggak selangka jaman sepuh-sepuh kita dulu, baik di lapangan mau pun di kantoran. Walaupun si aku sendiri masih kurang kece tapi saat ini ada banyak wanita-wanita tangguh yang smart dan jauh dari kata manja bekerja di bidang ini. Saluuutt buat senior-senior wanita yang udah sukses memberikan contoh nyata kesuksesan perempuan khususnya di dunia pertambangan. Bersyukur banget bisa ikut nyemplung di dunia pertambangan di jaman seperti sekarang. Ditambah lagi mulai minggu ini si aku dan beberapa rekan perempuan lainnya dapet kesempatan untuk  training pengoperasian alat berat di tambang bawah tanah, walaupun masih sebatas pengoperasian alat angkut muat jarak jauh alias remote loader tapi menurut si aku ini adalah salah satu langkah maju dalam peningkatan peran wanita di segala bidang. And I’m really proud to be a part of it.

Nggak berani bilang kalau pertambangan adalah dunia yang paling tepat buat perempuan, tapi rasanya sudah cocok untuk menghilangkan preposisi di antara Perempuan dan Tambang.

Salam,

Perempuan Tambang.

Pic: DOZ MINE (10 May 2017)